> 7 DAYS PASS
BACK




KNOWLEDGE

Tips Agar Tidak Kalap Makan Saat Berbuka!

1 Juli 2014

Setelah seharian tanpa makanan dan minuman, ketika datang saatnya untuk berbuka puasa, sangat mudah untuk kita untuk makan berlebihan dari yang seharusnya. Inilah salah satu alasan kenapa banyak orang yang malah naik berat badannya di bulan puasa. Bagaimana caranya untuk menghindari kejadian seperti ini? Ternyata jawabannya sangat mudah: Kamu hanya perlu makan lebih pelan!

 

Walaupun teori yang mengatakan makan lebih pelan mengurangi nafsu makan sudah beredar sejak puluan tahun lalu, sebelum ini belum ada bukti ilmiah yang menguatkannya. Sekarang eksperimen pertama yang menganalisis fenomena ini telah membuktikannya sebagai benar.

 

“Ini dimulai dari tahun 1972 sebagai hipotesis kalau makan perlahan akan memberikan tubuh waktu yang cukup untuk merasa kenyang sehingga kita akan makan lebih sedikit,” kata Kathleen Melanson, peneliti dari University of Rhode Island. “Sejak saat itu kita mendengarnya dimana-mana dan telah jadi pengetahuan umum. Namun belum ada penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikannya.”

 

Penelitian ini, dipimpin oleh Melanson, memberikan 30 wanita berumuran kuliah sepiring besar pasta dan dipersilahkan untuk makan sebanyak mungkin yang mereka mau. Ketika mereke diminta untuk makan dengan cepat, mereka mengkonsumsi 646 kalori dalam 9 menit. Namun ketika mereka diminta untuk makan lebih perlahan dan mengunyah makanan 15 sampai 20 kali, asupan kalori mereka turun hingga 579 kalori dalam 29 menit.

 

“Sinyal kenyang jelas-jelas butuh waktu untuk dibentuk,” ujar Melanson. “Wanita-wanita ini tidak hanya mengkonsumsi kalori lebih sedikit ketika makan perlahan, mereka juga merasa lebih kenyang saat selesai makan dan 60 menit setelahnya, ini menunjukkan kalau ada banyak manfaat dari makan perlahan.”

 

Salah satu faktor yang dapat mengacaukan penelitian ini adalah wanita-wanita tersebut dibolehkan untuk minum air sembari mengkonsumsi makanannya, jadi rasa kenyang mungkin datang dari kenaikan asupan air karena partisipan yang makan perlahan memang minum lebih banyak dibanding yang makan lebih cepat. Namun Melanson mengatakan bahwa faktor yang disebutkan sebenarnya malah mencerminkan keadaan yang sebenarnya di dunia nyata, dimana orang-orang biasa makan sambil minum air atau minuman lain. Makan perlahan mendorong kita untuk minum lebih banyak air saat makan yang sebenarnya lebih baik bagi kita. Tetapi dia juga mengatakan penelitian selanjutnya atas faktor ini juga tetap harus dilakukan untuk lebih memastikannya lagi.

 

Wanita-wanita yang makan perlahan juga merasa lebih menikmati makanan mereka dibanding mereka yang makan dengan cepat. Hasil penelitian ini diberitakan dalam pertemuan tahunan North American Association untuk penelitian obesitas di Oktober 2006.