Rumor Tentang Makanan Mana sih yang benar?
Ada banyak sekali rumor tentang makanan yang beredar di internet. Dari racun arsenik yang terkandung didalam nasi, zat beracun didalam salmon, sampai Genetically Modified Organism (GMO) atau organisme yang telah dimodifikasi susunan genetisnya yang sedang ramai dibincangkan di dunia maya. Sebenarnya yang mana sih yang benar? Ayo pelajari disini!
Hampir semua orang yang sering bertandang ke dunia maya sudah melihat semuanya tentang rumor makanan. Dari temanmu yang memposting tautan berbagai macam artikel kesehatan di Facebook yang menyatakan makanan yang kita makan sebenarnya penuh dengan bahan kimia dipertanyakan dan dilarang beredar di semua negeri kecuali negeri kita. Tentang nasi yang “dibumbui” racun arsenik dan minuman bersoda yang mengandung cairan pemadam kebakaran, tentu saja ini terdengar mencengangkan dan membuat cemas. Tapi apa semua ini benar? Gold’s Gym menyelidiki semua ini dan akan memberikanmu tips apa saja makanan yang aman!
SALMON TERNAK
PERSOALAN: Salmon ternak, terutama yang berasal dari atlantis utara, dikatakan menganduk banyak racun seperti polychlorinated biphenyls (PCBs) dan dioxins yang merupakan polutan sisa industri yang terkandung didalam makanan salmon ternak tersebut.
KEPUTUSAN: Hindari jika memungkinkan.
HASIL RISET: Peneliti menemukan kalau salmon ternak dari atlantis utara mengandung hingga delapan kali konsentrasi dari kontaminan tertentu dibanding ikan liar. Dioxins terkenal sebagai zat karsinogen bagi manusia, sedangkan PCBs dipercaya memiliki hubungan dengan kanker di hewan dan mungkin dapat berefek pada manusia juga. Hasil penelitian mengatakan bahwa bayi dari wanita yang terekspos PCBs dalam tingkatan tinggi memiliki resiko lebih tinggi mendapatkan gangguan otak.
KONKLUSI: Pilihlah ikan liar jika mungkin. Tapi apabila tidak bisa menemukannya, jangan menghilangkan salmon dari dietmu, ujar Walter Willet, M.D., profesor epidemiologi dan nutrisi di Harvard School of Public Health. Walaupun ikan salmon ternak memiliki racun dalam persentasi sedikit, manfaat nutrisinya masih lebih banyak dari resikonya.
JAGUNG DAN KELEDAI TERMODIFIKASI SECARA GENETIS
PERSOALAN: Hampir 90% pertanian jagung di Amerika Serikat telah dimodifikasi secara genetis untuk menghindari hama atau agar dapat mentolerir herbisida. GMOs digunakn untuk membuat tepung jagung, tepung maizena, sirup jagung dan minyak jagung yang biasa ditemukan di makanan diproses. Mereka juga banyak ditemukan di produk yang mengandung keledai (selain edamame dan tofu) dan didalam makanan ternak. Riset pada hewan mengatakan adanya kemungkinan hubungan antara GMOs dan kenaikan berat badan; beberapa pakar percay kalau mereka juga berkontribusi ke alergi makanan.
KEPUTUSAN: Tak usah khawatir.
HASIL RISET:Belum ada hasil penelitian definitif yang menghubungkan antara GMO dengan masalah kesehata apapun di manusia. Namun memang ada kecemasan terhadap GMO, tapi tidak seperti yang kita pikirkan: karena banyak hama yang sudah mendapatkan daya tahan terhadap GMO, petani harus kembali menggunakan pestisida. Eksposur terhadap pestisida berhubungan dengan efek kesehatan yang negatif, dari iritasi kulit dan mata sampai kanker. Untungnya, pemerintah membuat regulasi limitasi penggunaan pestisida didalam produk makanan.
KONKLUSI: GMOs kemungkinan besar bukan masalah dari yang kita tahu sampai saat ini. Tapi apabila kamu khawatir tentang kandungan GMOs di makananmu, cobalah untuk memilih sayuran dan buah-buahan atau produk yang organik. Pemerintah melarang penggunaan GMOs di makanan organic
BERAS
PERSOALAN: Padi menyerap arsenik dari tanah. Penelitian yang dilakukan oleh Consumer Reports pada tahun 2012 menemukan bahwa orang yang mengkonsumsi satu ukuran saji nasi memiliki 44% tingkatan arsenik ditubuhnya dibanding yang tidak. Pengkonsumsian arsenik berlebih mungkin ada hubungannya dengan kanker.
KEPUTUSAN: Tidak usah khawatir.
HASIL RISET: Pemerintah Amerika Serikat baru-baru ini mengumumkan bahwa tidak ada bukti bahwa kandungan arsenik di nasi berbahaya bagi kesehatan kita di jangka pendek. Penelitian lebih lanjut dibutuhkan untuk mengerti efek jangka panjangnya.
KONKLUSI: Para ahli mengatakan kalau kita tak perlu khawatir. “Aku tidak akan khawatir untuk mengkonsumsi nasi setiap hari,” ujar John M. Duxbury, Ph.D., profesor ilmu tanah dan agrikultur internasional di Cornell University. Kalau kamu mau ekstra hati-hati, coba makan beras variasi lainnya, seperti basmati dan beras melati yang menyerap arsenik lebih sedikit dibanding varian lainnya. Pastikan untuk meminimalisir makanan kalengan yang mengandung sirup beras merah.
Pertama dipublikasikan di www.goldsgym.com. Diedit dan dialih bahasakan oleh Gold's Gym Indonesia.
Gold's Gym Mall Ciputra | Gold's Gym Mall of Indonesia | Gold's Gym Thamrin City | Gold's Gym Cilandak Town Square | Gold's Gym Baywalk Mall Pluit | Gold's Gym Kalibata City Mall | Gold's Gym Braga Citywalk | Gold's Gym Cihampelas Walk | Gold's Gym Summarecon Mall Serpong | Gold's Gym Mall @ Alam Sutera | Gold's Gym Bintaro X-change | Gold's Gym The Breeze BSD | Gold's Gym Grand City Surabaya | Gold's Gym Surabaya Town Square | Gold's Gym Grand Metropolitan Bekasi