> 7 DAYS PASS
BACK




KNOWLEDGE

BERAT BADAN TIDAK BERKURANG WALAU SERING LATIHAN?

26 Oktober 2021

Apakah Anda pernah merasa sudah rutin melakukan latihan, namun berat badan tidak kunjung berkurang? Berarti artikel ini cocok untuk Anda.

Harapan kebanyakan orang ketika melakukan aktivitas olahraga, selain untuk kesehatan umumnya untuk penurunan berat badan. Karena olahraga mengeluarkan energi yang banyak, maka logikanya berat badan harusnya mengalami penurunan. Namun jika berat badan Anda tidak kunjung berkurang, apa yang sebenarnya terjadi? Kita bahas beberapa faktor yang tanpa disadari menghambat penurunan berat badan.

1.       Bablas

Karena sudah latihan keras, Anda merasa layak untuk menghadiahi tubuh Anda dengan makanan yang enak dan tinggi kalori untuk Anda. Hal inilah yang sering terjadi, di mana Anda kebablasan dengan kedok memberikan “penghargaan” untuk tubuh Anda setelah berolahraga. Karena lezat, Anda makan terus menerus tanpa, dan tanpa sadar kalori yang Anda masukan sudah melebihi kalori yang telah Anda keluarkan.

2.       MInuman manis

Tanpa Anda sadari, minuman manis  menyumbang kalori yang cukup tinggi dan berasal dari karbohidrat (gula). Karena berbentuk cair dan segar, kerap kali tanpa disadari dikonsumsi dalam jumlah berlebih.

3.       Stres

Stres pada tubuh dan pikiran memicu terjadinya produksi hormon kortisol yang berperan untuk menurunkan level stres, memiliki efek meningkatkan nafsu makan dan menurunkan pengeluaran energi harian. Oleh karena itu, ternyata perasaan stres juga menjadi salah satu penyebab kenapa ketika Anda sudah rajin berolahraga tapi berat badan Anda masih berada di angka yang sama.

4.       Imbalance

Seimbangkan latihan Anda. Latihan beban dan kardio memiliki peran yang baik untuk meningkatkan metabolisme dan pembakaran kalori dengan cara berbeda. Set program latihan Anda secara seimbang antara latihan beban dan kardio.

5.       Kurang tidur

Ternyata, kurang tidur juga menjadi pemicu yang dapat meningkatkan nafsu makan, selain itu juga menjadi salah satu risiko terjadinya obesitas.

6.       Kondisi medis

Masalah kesehatan seperti hipertiroidism, Polycystic Ovarian Syndrome (PCOS) dan Sleep Apnea dapat membuat penurunan berat badan menjadi lebih sulit untuk didapatkan. Untuk kondisi berikut, lebih baik untuk Anda mengonsultasikan dengan dokter pribadi Anda.

Ternyata hanya rutin berolahraga saja belum cukup untuk menyempurnakan hasil yang ingin Anda dapatkan. Memperhatikan hal-hal kecil seperti kebiasaan Anda sehari-hari juga dibutuhkan sebagai penunjang dari hasil program olahraga Anda. Sebagai langkah pertama, Anda bisa meminta bantuan PT atau Personal Trainer untuk membantu program olahraga Anda sehingga ada yang bisa mengatur bagaimana sebaiknya Anda dalam berolahraga dan menjalani keseharian Anda. Segera hubungi Gold’s Gym terdekat untuk mendapatkan program bersama PT untuk hasil program olahraga yang lebih baik.

Referensi

Hewagalamulage SD, Lee TK, Clarke IJ, Henry BA. Stress, cortisol, and obesity: a role for cortisol responsiveness in identifying individuals prone to obesity. Domest Anim Endocrinol. 2016 Jul;56 Suppl:S112-20. doi: 10.1016/j.domaniend.2016.03.004. Epub 2016 Mar 31. PMID: 27345309.https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/27345309/

 

Nedeltcheva AV, Scheer FA. Metabolic effects of sleep disruption, links to obesity and diabetes. Curr Opin Endocrinol Diabetes Obes. 2014 Aug;21(4):293-8. doi: 10.1097/MED.0000000000000082. PMID: 24937041; PMCID: PMC4370346.https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4370346/